Sabtu, 11 Mei 2013


Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami perkembangan  signifikan. Terlihat dengan banyaknya pembangunan perumahan-perumahan baru termasuk apartemen dengan harga yang murah. Selain itu komponen penunjang kepemilikan rumah juga semakin mudah serta menjangkau beragam lapisan masarakat, contohnya dengan kucuran KPR yang melimpah. Hampir seluruh bank besar di Indonesia memiliki produk kredit kepemilikan rumah dengan beragam variasi pembiayaan.


Disamping hunian, perumahan dan apartemen, juga ada produk properti berbentuk gedung perkantoran serta ruko yang juga tumbuh dengan cepat. Ini terlihat dari pembangunan gedung-gedung perkantoran baru di kawasan-kawasan bisnis serta pembangunan ruko di jalan-jalan utama di jakarta. Tidak mengherankan bila bisnis properti ini diminati sebagai bisnis yangmenguntungkan.


Pesatnya bisnis properti ini didorong oleh kebutuhan pokok terhadap papan, disamping pangan serta sandang.  Kebutuhan ini merupakan kebutuhan utama yang harus terpenuhi. Maka, tidaklah lumrah untuk seseorang untuk tidak mengidam-idamkan memiliki rumah hunian sendiri. Selain itu dalam rencana kepentingan usaha, seseorang atau badan usaha membutuhkan tempat yang bisa digunakan untuk kepentingan usahanya, contohnya kantor, ruko maupun gudang. Selain itu, properti juga jadi alternatif utama untuk berinvestasi. Disamping harga yang naik dimasa yang akan datang, juga dapt dijadikan bisnis sewa yang mendatangkan keuntungan pasif.


Salah satu penyebab megenapa bisnis properti ini tumbuh dengan cepat, tidak hanya  dikarenakan kebutukan manusia terhadap papan, juga dikarenakan banyak alternatif dalam kepemilikannya yang makin mudah. Sekarang untuk mempunyai rumah atau property yang lain tidak harus cash, akan tetapi dapat juga dengan makanisme pembiayaan atau kredit. Dengan menggunakan mekanisme kredit, calon konsumen tidak harus menanti sampai terkumpul dana sebanyak   harga yang di tawarkan, tetapi cukup uang muka serta kepengurusan kredit, seseorang atau badan usaha dapat mempunyai sebuah properti.


Sebagai gambaran perubahan pasar properti di indonesia, terutama jakarta, hasil survey konsultan properti Colliers International menyebutkan bahwa pasar kondominium di Jakarta mengalami perkembangan yang cukup besar didalam tiga kuartal pertama pada tahun 2012. Sesuai dengan hasil survey tersebut, konsultan properti internasional yang lain, Jones Lang Lasalle mengatakan bahwa pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, Jakarta dapat mempunyai 27.130 kondominium baru di seluruh kota, serta lebih kurang 61, 4 % dari kondominium tersebut telah laris terjual. Namun penelitian Price Waterhouse Coopers (PWC) serta Urban Land Institute yang berbasis di AS menguraikan bahwa bahwa Jakarta diperkirakan dapat menjadi pasar real estat paling atas di asia pada 2013.